Powered By Blogger

Sabtu, 28 Agustus 2010

puisi cahaya bulan



“akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yg telah lama kita ketahui
apakah kau masih sambut dahulu memintaku minum susu
sambil membenarkan letak leher kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
lembah bandalawangi
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi dingin
apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudepak, kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat



apakau kau masih akan berkata
kudengar dekap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
KECUALI DALAM CINTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar